BAB II BERIMAN KEPADA ALLAH SWT
BAB II
BERIMAN
KEPADA ALLAH SWT
BERIMAN
KEPADA ALLAH SWT
Adalah Allah Swt yang Maha Tinggi dan Maha Suci,
Adalah Esa tiada sekutu bagi-Nya, Tunggal tiada yang menyerupainya
Bersifat qodim tanpa awal, ajal tanpa permulaan
Hidup terus tanpa akhir abadi tanpa penghabisan
Yang memiliki sifat-sifat yang agung : yaitu :
1. Allah bersifat WUJUD artinya MAHA ADA
Benarkah Allah SWT itu ada ?
Allah SWT itu ada, terbukti dengan ada ciptaannya (MAKHLUK) karena makhluk tak mungkin mencipta sendiri, sebab asal semua mahluk tidak ada dan yang tidak ada tak mungkin bisa mencipta. Oleh karena itu pasti ada yang mencipta. Yaitu TUHAN.
Selanjutnya SIAPAKAH TUHAN ITU ?
Yang berhak, dan yang pantas disebut TUHAN hanyalah ALLAH SWT, karena yang lain yang dianggap sebagai TUHAN oleh mereka semuanya tidak memenuhi criteria sebagai TUHAN. Seperti contoh bahwa Tuhan itu harus MAHA GAGAH, KUASA, ESA, GHAIB, DZAHIR dll.
Dan yang memiliki semua itu hanyalah ALLAH SWT.
2. Allah bersifat QIDAM artinya TANPA PERMULAAN
Adanya Allah Swt tak berawal, dan tak berpermulaan, oleh Karena itu Allah tak membutuhkan kepada yang menciptakan atau melahirkan, karena hanya yang berpermulaan lah yang membutuhkan kepada yang mengadakan.
3. Allah bersifat BAQO artinya KEKAL
Allah Swt itu kekal, tak akan berpenghujung kehidupan ALLAH SWT, artinya Allah Swt tak akan meninggal dunia. Hidupnya Allah swt dapat menghidupkan yang lain, berbeda dengan hidupnya makhluk, tak seorangpun sanggup menghidupi yang lainnya.
ALLAH YANG AWAL , ALLAH YANG AKHIR
ALLAH YANG DZOHIR DAN YANG GHAIB
4. Allah bersifat Mukholapatu lilhawaditsi artinya BERBEDA
Allah swt berbeda dengan apa yang diciptakannya, Jika Allah swt sama dengan yang ada (makhluk) berarti Allah bukan Tuhan melainkan makhluk. Oleh karena itu sifat Ketuhanan Wajib MUKHOLAPATU LILHAWADITSI.
5. Allah bersifat Qiyamuhu binafsih artinya BERDIRI SENDIRI
Tak ada yang menciptakan kepada Allah swt, Tak beranak dan tak diperanakan. Hidupnya Allah terbebas dari ketergantungan atas segala sesuatu. Sebelum segala sesuatu ada, Allah sudah ada dan tak ada yang mengadakan (berdiri sendiri)
6. Allah bersifat Wahdaniyat artinya ESA
Tak ada sekutu bagi Allah Swt, tak ada yang menyerupai dan tak ada yang menyamai, apalagi melebihi-Nya.
Sistem Ketuhanan wajib ESA, jika Tuhan tidak ESA, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi.
Pertama, mungkin segala ciptaan tak akan berwujud, karena saling menghancurkan, akan tetapi kenyataannya tidak.
Kedua, mungkin tercipta sesuai dengan jumlah Tuhan, akan tetapi kenyataannya tidak.
Pernyataan Tuhan lebih dari satu menyalahi logika dan kodrat :
- Jika Tuhan yang satu lebih gagah dan mencipta…sedangkan Tuhan yang lain kalah dan tidak mencipta, maka Tuhan yang kalah tidak pantas disebut Tuhan…oleh karena itu Tuhan hanya SATU.
- Jika banyak Tuhan bekerjasama mencipta sesuatu, maka sesungguhnya Tuhan yang bekerjasama dalam mencipta tidak pantas disebut Tuhan, karena Tuhan tak akan pernah butuh bantuan. Oleh karena itu TUHAN hanya SATU.
7. Allah bersifat QUDROT artinya KUASA
Allah swt Maha Kuasa atas segala sesuatu :
Allah kuasa (mampu) melakukan hal-hal yang tidak mungkin menurut akal manusia.
Seperti :
Allah kuasa untuk mencipta yang sama dengan Allah itu sendiri (akan tetapi hal tersebut gtak akan terjadi, sebab ALLAH SWT berfirman tak ada yang menyamai-Nya.
Allah kuasa untuk menyatukan hak-hal yang kontradiksi (siang disatukan dengan malam, dll)
8. Allah bersifat Irodat artinya BERKEHENDAK
Dalam urusan membuat rencana (qodho) atau Taqdir, Allah Swt tidak mengalami paksaan dari pihak manapun, termasuk keadaan yang memaksanya.
Maha suci Allah dari Interfensi siapa saja.
9. Allah bersifat Ilmu artinya MAHA MENGETAHUI
Allah maha mengetahui. Ilmu Allah sangat luas dan tak ada satupun makhluk yang menyamai-Nya.
Bahkan Allah swt mengetahui hal yang lahir dan yang ghaib seluruhnya, termasuk mengetahui JALANNYA SEMUT HITAM diatas batu hitam DITENGAH MALAM YANG KELAM.
Allah Swt mengetahui : sebutir debu yang melayang di angkasa raya tanpa cahaya.
Allah mengetahui segala gerakan makhluk, termasuk gerakan hati makhluknya.
Tak ada yang terlepas dari pengetahuan Allah walaupun satu atau sekejap saja.
10. Allah bersifat Hayat artinya HIDUP
Jika Allah tak hidup, maka tak akan ada yang menghidupi makhluknya.
Akan tetapi hidupnya Allah swt berbeda dengan makhluknya, bukan dengan nyawa dll.
11. Allah bersifat Sama artinya MENDENGAR
Tak ada satu suara pun yang keluar dari pendengaran Allah swt, termasuk suara hati makhluk, akan tetapi Allah Swt mendengar tanpa telinga seperti menampar tanpa tangan dan melihat tanpa mata, seperti manusia.
12. Allah bersifat Bashor artinya MELIHAT
Juga Allah maha melihat, tak ada satu gerakanpun, tak ada satu makhlukpun yang terhindar dari penglihatan Allah Swt, Allah melihat bukan dengan mata seperti manusia, akan tetapi dengan cara yang berbeda yang kita belum diberitahukan oleh Allah swt.
13. Allah bersifat Kalam artinya MAHA BERBICARA
Maha berfirman bagi Allah swt. Seperti Firman Allah secara langsung kepada nabi Musa as. Akan tetapi Allah berkata tanpa suara berbicara tanpa kata-kata, akan tetapi sangat memahami bagi pendengar-Nya. Tak tentu arah dari mana asal suara tersebut dan kemana berlalunya arah suara tersebut.
0 komentar: